Bismillahirrahmannirrahiim,
Tentang Fanni lagi. Si cantik yang selalu ceria dan membuat suasana rumah segar dengan segala canda dan tingkah lakunya. Fanni memang menyenangkan. Ditambah lagi dengan bahasa kasih Sentuhan Fisik, membuat ayah bundanya gemas untuk selalu memeluk dan menciumnya, dan Fanni-pun begitu menyerahkan dirinya untuk mendapat peluk cium itu. Hihihi... Menggemaskan banget. Gurauannya selalu mengundang tawa seluruh anggota keluarga. Walau tetap saja kadang muncul kerewelan darinya. Tapi masih wajar dan bisa segera ditenangkan.
Oktober nanti usianya 7 tahun. Dari sekarang dia sudah punya angan-angan ingin dibelikan mainan. Sudah menyebut dengan jelas mainan seperti apa yang dia inginkan. Lucunya, ketika Hilman berulang tahun belum lama ini dan dibelikan mainan, kebetulan mainan yang Fanni inginkan ada di toko itu. Fanni tetap tidak mau dibelikan, dia tetap mengatakan bahwa mainan itu buat kado miladnya.
Ada hal-hal yang ditunjukkan Fanni membuatku terharu dan bahagia. Sebagaimana aku ceritakan dalam Hidayah Untuk Anakku #2, dimana Fanni sudah mantap mengenakan jilbab ketika masuk SD, maka tulisan ini adalah bukti kemantapan hatinya dalam berbusana muslim, tidak sekedar asal ikut-ikutan bunda dan kakaknya (Astri).
Ramadhan lalu, ketika eyangnya datang dari Yogya, Fanni diajak menginap di rumah adikku di Ciganjur, Jakarta Selatan. Karena liburan lalu Fanni gagal liburan ke Yogya dan dia amat kangen dengan eyangnya, maka aku ijinkan dia menginap selama 1 minggu di Ciganjur.
"Fanni, ini semua keperluan Fanni sudah bunda siapkan di tas ini. Jilbab ada di sebelah sini. Alat mandi di sini," aku menjelaskan semua kebutuhannya selama seminggu.
"Ya, bunda...," Fanni hanya menjawab sekilas sambil asyik bermain.
"Fanni tetap puasa ya di sana."
"Iya dong. Kan biar bunda nggak liat, Allah liat."
"Alhamdulillah, anak bunda pinter."
"Aku mau dapat pahala yang banyak, bunda."
"Subhanallah... anak sholehah bunda...", peluk cium kembali kudekapkan padanya. Terharu banget.
Ketika dua hari Fanni menginap di rumah tantenya, aku dapat kiriman foto Fanni sedang diajak eyangnya jalan-jalan. Difoto itu tampak Fanni tetap mengenakan jilbabnya. Aku bertanya pada adikku, apakah Fanni berpakaian sendiri atau diurusi.
"Dia mandiri banget mbak. Semua diurusnya sendiri. Bahkan dia minta kantong plastik untuk baju kotornya, tapi aku cucikan kok. Jilbabnya dia pakai sendiri. Sahur juga gampang dibangunkan. Puasa tetap sampai maghrib. Padahal anakku nggak puasa (5 tahun). Salut deh sama Fanni. Nggak terpengaruh apa-apa." adikku menjelaskan.
Alhamdulillah, ya Allah. Rupanya mengijinkan Fanni menginap bisa sambil menjadikan ujian buatnya bagaimana kemandirian dan kemantapan hatinya.
Hal lain yang ditunjukkan Fanni dalam kemantapan hatinya berbusana muslim adalah hal lain yang melegakan. Fanni sekolah di SD negeri. Di kelasnya ada 2 anak yang memakai jilbab. Suatu hari Fanni pulang sekolah bercerita,
"Di kelasku ada yang pakai jilbab juga, bun. Tapi aneh deh bun... Masak kalau di kelas suka dia lepas. Ngapain dia pakai jilbab kalau dilepas-lepas gitu."
"Memangnya Fanni nggak pernah lepas jilbab kalau di sekolah?"
"Enggaklaah... ngapain pakai dilepas."
"Memangnya kenapa Fanni nggak mau lepas?" Bunda ngetes Fanni.
"Malu dong bunda, rambut kan aurat. Masak diliat-liatin."
"Nggak kepanasan?"
"Biarin aja kepanasaan."
"Nggak bikin Fanni terganggu belajarnya?"
"Enggak tuh. Biasa aja."
"Nggak merasa malu, kan teman-teman nggak pada pakai."
"Aaah... bundaaaa... yang malu itu kalau nggak pakai jilbab." Fanni menjawab ringan sambil berlalu.
Kali lain ketika sedang dalam perjalanan ke Depok. Aku lupa membawa minum untuk anak-anak di mobil. Maka ayahnya menghentikan mobil di sebuah swalayan untuk membeli air mineral dan sedikit snak buat anak-anak. Fanni dengan berteriak, berkata,
"Ayaaah...! Tunggu aku mau ikut turun. Pakai jilbab dulu Yaaah...!" Fanni di mobil berbaring di jok mobil jadi jilbabnya dilepasnya. Ketika hendak turun dari mobil, ingat dengan jilbabnya sekalipun dengan terburu-buru.
Subhanalah... Alhamdulillah... Allahu Akbar... Puji syukur padaMu ya Allah. Anakku sudah mantap berbusana muslim dengan pemahaman yang benar. Kuatkan hatinya, teguhkan imannya, lindungilah tiap langkahnya agar selalu berpetunjuk. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Berbusana muslim memang harus dilakukan dengan sebuah pemahaman yang benar bahwa busana muslim adalah sebuah kewajiban yang menjadi ketetapan Allah kepada kaum wanita. Jika hanya karena ikut-ikutan dan mengikuti trend, maka akan tampak dari sikap dan tingkah lakunya. Banyak kita lihat anak-anak, remaja atau orang dewasa memakai pakaian muslin karena terpaksa mengikuti aturan yang berlaku di lingkungannya. Misalnya lingkungan sekolah atau tempat kerja. Bukan karena memang dengan keyakinan keimanan yang benar. Maka yang tampak adalah, begitu dia keluar dari lingkungan tersebut, dia akan melepas jilbabnya bahkan berganti dengan pakaian yang jauh dari kesan muslimah.
Saling mendoakan demi kebaikan bersama, semoga semakin banyak muslimah berbusana yang baik dan benar.
Minggu, 25 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
siiippppp..... Yang pling cantik memang paling yahutttt dehhhh... Si mancung yg pintar... Colek dikit hidungnya ahhhh
BalasHapusColeknya dikit aja ya kakak Rani. Kalau kebanyakan ntar jadi pesek. Qiqiqiqi....
HapusKakak Rani juga pintar... Colek pipinya aahhh... :D
Hieiheiee cantik nian Rani. Fotonya indah dengan menggenggam sekuntum bunga. Rajin ibadah ya, dan patuh kepada kedua orang tua. Salam Om dan Tante di Pontianak hihihihihihhihie
HapusHiyaaa.. om Asep nih sukanya nyempil kalau komen. Tadi dicari dibawah ternyata di sini.
HapusMakasih ya om Asep... :D
bukannya nyempil...
Hapusbelau emang gemar narsis. kalo komen diatas kan sering keliatan sama orang yang mau scrol kebawah hahaha
*sambit panci
Eaaa... ternyata modusnya seperti itu ya...hahaha... baru tauuu.
Hapussubhanallah, alhamdulillah, senang sekali mendengar kisah tentang kemantapan hati sang anak yang masih belia dalam menetapkan pilihannya untuk berhijab.....semoga Fanny tetap istiqomah, senantiasa sehat bahagia selalu dalam lindungan ALLAH....salam :-)
BalasHapusAamiin Ya Rabb.
HapusTerima kasih untuk doanya mas Hari. Besar harapan kami Fanni tetap istiqomah.
Salam kembali.
Subhanallah... adik cantik yang shalihah, semoga tetep itiqomah dg jilbab manisnya ya...
BalasHapusBagaimanapun anak-anak adalah cermin bagi orang tuanya, Alhamdulillah dik Fanni telah menjadi cermin yang indah bagi ayah bundanya. ^_^
Salam kangen bunda...
Semua atas ijin Allah. Ayah bunda hanya mencoba menikmati tanggung jawab sebagai orang tua. Masih banyak yang perlu dibenahi dari kami.
HapusSalam kangen, Liyan. Apa kabar? Kapan kita kolaborasi lagi?
Alhamdulillah Fanni dengan kemauan sendiri memakai Jilbab ...
BalasHapusSekali lagi ...
ini semua karena contoh yang baik Bu ..
Dari Ibunya ... juga kakaknya ... lingkungan terdekatnya
saya percaya ini pengaruhnya sangat besar
salam saya Bu
Yang saya lakukan hanya menyayanginya dengan tulus, membelai dan menciumnya dengan sepenuh hati. Begitu juga dengan ayahnya. Andai itu merupakan kebahagiaan buat Fanni, itu juga kebahagiaan buat kami.
HapusTerima kasih om.
Salam kembali.
Masya Allah..., kecil2 Allah sdh bukakan pinta hidayah, smg klo sdh baligh tambah kokoh komitmenx, Aamiin..
BalasHapusAamiin... Itu juga harapan kami semua.
HapusMakasih ya :)
Subhanallah walhamdulillah...
BalasHapushanya doa yg bisa kuberikan untuk Fanni
Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rohmatan, innaka antal wahhaab
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (Q.S. Ali Imran: 8)
Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
HapusTerima kasih doanya ayah Insan. Memang doalah yang Fanni perlukan untuk menjaga kalbunya.
wah bahagianya diamanati oleh_NYA anak gadis yang sholehah, ngga rewel bahkan mandiri padahal baru 7 tahun....gadisku 10 tahun jilbaban juga...tapi manjanya..huuh banget....;o)
BalasHapusFanni ini anak ke 4, mas. Jadi dia sudah bisa melihat contoh dari kakak-kakaknya. Mungkin itu yang membuatnya mandiri.
Hapusbaguslah...
Hapusketimbang si ncit, berangkat sekolah pake kerudung tar sampe sekolahan ngambek ganti pake celana pendek lagi
haha...
Wah..wah... masak di sekolah pakai celana pendek.
Hapuskalo manjanya anak kang hadi, itu ikut bakat bapaknya saat menawarkan dagangan ubinya ke konsumen :-)
HapusIkut jualan ubi kok dibilang manja. Justru pinter dong :)
HapusGue udah baca tentang Astri di buku Bunda, dan skrg gue ngebaca ttg Fanni ini! Masya Allah, mata gue bener2 berkaca-kaca. Cengeng gk sih anak bungsumu ini? Hiks..
BalasHapusKenapa? Karna adik2 gue smuanya cewek, tapi belum ada yg mantep kayak Astri & Fanni! ;-(
#ka2kga2l
Seorang Andy bisa berkaca-kaca membaca cerita tentang Fanni ini. Semoga menjadi doa, semoga adik-adik Andy segera diberi kemantapan.
Hapus#sodorin tissue
Lanjuuitkan fanni jadi anak yg smg jd anak yg sholehah buat "investasi" ayah bunda di masa yg akan datang
BalasHapusAamiin.. makasih om Topics... pagi-pagi menyempatkan bewe kemari nih... Selamat beraktifitas ya.
HapusSubhanallah Fanni... Sholehah banget sih nak...
BalasHapusSemoga istiqomah,, aamiinn ^^
Aamiin Ya Rabb.. terima kasih doanya bunda Dzaky :)
HapusFani pinter, semoga terus menjadi anak yang sholehah ya Fani :)
BalasHapusAamiin.. Insya Allah demikian tante Santi.
HapusSubhanalloh, dek Fanni yang manis dan pinter....Sehat dan sukses ya Nak,
BalasHapusAamiin.. makasih tante Astin. Trima kasih.
HapusMoga selamanya niatnya lurus begitu. Doain semoga aku juga punya seorang fanni... :)
BalasHapusAamiin.
HapusAku yakin mas Ridwan akan diberi yang lebih dari Fanni.
Amiiinnn...
HapusAlhamdulillah. Jd makin cantik kelihatannya Fanni :)
BalasHapusAlhamdulillah, semoga hatinya juga cantik selalu.
HapusKeteladanan, kasih dan doa bundanya mewujudnyata pada sosok putra putri pun Fanny. Salam
BalasHapusDoa ayah dan bunda akan senantiasa mengalir pada diri anak-anak.
HapusSalam kembali mbak Prih
fanni keren...
BalasHapussusah lho bisa sadar begitu dengan sendirinya. kebanyakan dari kita mau berbuat sesuatu masih karena pamrih. beragamapun cuma modal warisan bukan pencarian...
Semoga Fanni bisa mempertahankan dan meningkatkan ibadahnya.
Hapussemoga aku kelak bisa membimbing Noofa supaya bisa sholihah seperti kakak Fanny :)
BalasHapusada kuis kecil2an bun,
http://www.noormafitrianamzain.com/2013/08/kuis-pantun-untuk-noofa.html
Aamiin.
HapusSudah ke TKP dan mendaftar. Menangin dong. hehehe
Lingkungan yang mendukung ditambah dengan hidayah yang Allah berikan, makin memuluskan jalan seorang anak untuk berkembang sebagai anak harapan.
BalasHapusYang memprihatinkan adalah ketika lingkungan mencontohkan yang tidak baik, ditambah lagi sifat yang dibawa anak juga kurang baik, lengkaplah sudah penderitaan orang tua.
Dukungan buat anak-anak memang harus kita berikan dari segala hal. Adalah tanggung jawab kita mendidik dan memberinya contoh.
HapusTerima kasih ya pak Mars.
wuuaah subhanallah sekali udah cantik pintaar..:)
BalasHapusandai saja adik aku masih ada,,pasti juga cantik dan pintar seperti Fanni :'(
semoga jadi anak yg nurut sama ortu dan sholehah ya :)
oia salam kenal
kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM
^_^
Semoga adik mas Rizki mendapat tempat yang baik di sisi Allah. :)
HapusAamiin. Terima kasih doanya.
Segera berkunjung ke TKP.
Subhanallah..Fanni anak shalehah..
BalasHapusAlhamdulillah. Trimakasih tante Uul.
HapusAlhamdulillah ya Bu Niken, jika saja ibu2 muslimah lainnya mantab mengajari buah hatinya berjilbab sejak dini..
BalasHapusSaya merasa terlambat malah menanamkan hal ini kepada anak-anak. Semoga anak-anak bisa istiqomah
HapussubhanAllah.... pengen ketemu sama dede fani :)
BalasHapuscemuunguguutt eeaaa de :)
Ayo main ke rumah Fanni, kakak Pudja :)
Hapuscantik banget dede fani
BalasHapusAlhamdulillah
Hapus