Masih tentang anak sulungku, Luthfan. Belakangan memang Luthfan sedang menunjukkan perkembangan mental dan kedewasaan cara berpikir. Aku ingin mencatatnya di sini, sebagai bagian dari masa perkembangannya.
Di usia 17 tahun ini, Alloh memberikan banyak kenikmatan dan petunjuk untuk Luthfan. Alhamdulillah, pintu bagi ladang amalnya dibukakan Alloh tanpa disangka-sangka. Semua berawal dari sebuah sms yang aku terima pukul 04.00 WIB dari Ukhti Hani, guru halaqahku.
"Bismillah... Mbak Niken, nanti jam 06.00 saya mau telpon, ada yang mau saya bicarakan tentang Luthfan. Saya juga perlu bicara dengan Luthfan."
"Bismillah... Iya, ukhti. Nanti saya beri tahu Luthfan."
Dalam hati aku bertanya-tanya, ada apa gerangan ukhti Hani ingin bicara dengan Luthfan. Tapi aku yakin, ini bukan sesuatu yang buruk, justru hatiku mengatakan, akan ada kabar baik untuk Luthfan.
Benar saja. Ternyata Ukhti Hani memberikan tawaran untuk Luthfan mengajar les private matematika anak SD. Karena ukhti Hani pernah tinggal bersama kami selama 6 bulan, ukhti merasa Luthfan mampu mengajar. Sebetulnya ada juga permintaan untuk anak SMP, tapi karena baru pertama kali, jadi ukhti menyarankan untuk mengajar yang SD dulu. Bahkan orang tua anak itu minta hari ini juga langsung les karena sedang UTS (Senin, 30 Sep).
"Saya ada bimbel jam 16.30, bu Hani. Sedangkan pulang sekolah jam 15.00."
"Bisa tidak Luthfan usahakan sebelum bimbel mengajar Noval dulu (nama muridnya)?"
"Oke deh, saya minta nomor hape ibunya Noval, untuk tanya alamatnya."
Aku merasa surprise sekali mendengar obrolan telpon Luthfan dan Ukhti Hani. Sambil membayangkan Luthfan akan pergi sekolah jam 6.15 dan akan pulang ke rumah di atas jam 20.00. Tapi aku tetap mendukung kesempatan yang datang ini. Menyimak percakapan Luthfan dengan ibunya Noval pun membuatku tersenyum bahagia. Luthfan bisa begitu berbeda dari biasanya. Tenang dan berwibawa. Aaiiihhh... Peluk Luthfan...
"Bersyukur mas Luthfan, Alloh memberikan jalan buat mamas berbagi ilmu yang mamas punya. Yang ikhlas mengajar. Lakukan bukan semata-mata karena uang yang akan kamu dapat, tapi kamu sedang belajar di sekolah kehidupan yang tidak kamu dapat di sekolah formalmu."
"Doakan aku, Bunda." Luthfan mencium tanganku cukup lama. Aku membelai kepala dan kemudian menciumnya. Setelah itu Luthfan berangkat sekolah. Seharian itu aku sengaja tak menghubunginya untuk sekedar bertanya mengenai pengalaman pertamanya mengajar. Aku ingin mendengar langsung kalau Luthfan sudah tiba di rumah.
Menyambutnya pulang jam 20.20 serasa ingin langsung memberondongnya dengan banyak pertanyaan. Tapi aku tahan untuk memberi kesempatan Luthfan istirahat, mandi, sholat Isa dan makan. Setelah itu barulah cerita mengalir dari bibirnya.
"Mamanya Noval cuma ngobrol sebentar tadi, tanya aku sekolah di mana, terus nyeritain kelemahan-kelemahan Noval. Oh ya... aku juga diminta ngajar ngaji Noval dan adiknya."
"Ngajar ngaji juga? Adiknya kelas berapa?"
"Kelas 1, Noval kelas 5."
"Kamu ngajar ngaji, gimana maksudnya?"
"Adiknya Iqro', Noval Qur'an. Tadi habis belajar sama Noval, ngaji sebentar. Trus aku langsung ke bimbel."
"Subhanallah... Mas Luthfan bersedia juga ngajar ngaji?"
"Iya, nggak apa-apa kan Bunda?"
"Boleh-boleh saja. Bagus malah. Tapi bunda cuma mau mengingatkan, uang yang mas Luthfan terima, adalah bukan karena mengajar ngaji, tapi karena mengajar bidang studi atau pelajaran. Mas Luthfan tau kan, kita tidak boleh menerima bayaran karena mengajarkan Alqur'an. Luruskan niatmu ya Nak. Sudah pernah dapat ayatnya kan?"
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api , dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih." (Al-Baqarah:174)
"Atau engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka? Sedangkan imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia Pemberi rezeki yang terbaik." (Al-Mukminun 72)"Iya, Bunda. Aku paham kok soal itu. Makanya tadi aku oke aja adik Noval ikut belajar. Nggak masalah. Aku kan memang niat ke sana buat ngelesin Matematika. Tadi aku langsung dibayar untuk pertemuan hari ini. Mulai Oktober, dibayar bulanan. Aku udah bilang kok, kalau untuk ngajinya aku nggak mau dibayar."
"Bagus, Say. Kita selama ini begitu dimudahkan Alloh untuk belajar Alqur'an. Ditemukan dengan Ukhti Hani, Pak Umar (guru halaqah anak-anak sekarang), yang begitu ikhlas mengajarkan ilmu Alqur'an tanpa meminta imbalan apapun. Jadi itu juga yang harus mas Luthfan lakukan. Insya Alloh dapat balasan dari Alloh lebih besar. Anggap saja ini ladang amal buatmu. Subhanalloh, Nak. Jalan dari Alloh ini."
"Minggu depan aku mau rubah jadwal lesnya biar nggak sama dengan hari bimbelku. Supaya ngajarnya bisa lebih santai."
"Setuju! Mamas juga nggak terlalu capek. Tadi Ukhti Hani bilang kalau ada anak SMP juga yang mau les Matematika dan Fisika. Berani nggak?"
"Insya Alloh bisa. Tapi nanti dulu, Bun. Aku biar jalan dulu sama Noval ini. Aku kan harus bagi waktu sama belajarku sendiri. Takut sama tanggung jawabnya nanti."
Apakah aku tak boleh merasa bangga padanya? Luthfanku sudah bisa berpikir begitu bijaksana. Dia sudah kelas XII, jadi harus fokus pada persiapan ujian akhir dan persiapan masuk perguruan tinggi. Luthfan punya target cukup lumayan ke depannya, yang harus diupayakan dengan semangat dan giat belajar. Melihat kesehariannya, aku bisa melihat Luthfan serius ingin meraih apa yang dicita-citakan. Seperti biasa, ayah bunda mensupport dengan semampunya.
Anakku, jadilah kau laki-laki yang Basthotan fil ilmi waljismi (kuat ilmu dan fisik).
Subhanallah,, ah, gak bisa komentar apa2 bun, selain salut dan ikut berbangga,, semoga mas luthfan selalu dimudahkan Allah SWT :) salam sayang
BalasHapusAlhamdulillah, Aamiin Ya Rabb... trima kasih Iyha...
HapusSalam sayang juga buat Osar ^_^
Dengan mengajar les itung2 memnyalurkan ilmu ya mbak. Luthan hebat
BalasHapusBetul mbak Lidya... Kalau dia ngajar, itu artinya dia belajar.
HapusAmin, semoga saja seperti keingin sang ibunda ya :)
BalasHapusTrima kasih mas Stumo ^_^
Hapussip dah mamas.. tuk saat ini bukan karena uangnya tapi pembelajaran sebagai pengajar les dan amanah itu yang berharga
BalasHapusBetul banget itu le. Akan banyak sekali manfaatnya untuk Luthfan. Kalau cuma buat tebar pesona sih, bisalaaah... ^_^
Hapusaamiinnn, semoga semua doa dan harapan dalam kebaikan untuk Luthfan dikabulkan ALLAH SWT.......salam :-)
BalasHapusTrimakasih mas Hari. Harapan yang sama untuk anak2 mas Hari.
HapusSalam kembali :)
Subahanallah, bunda mana yang enggak bangga kalo punya anak seperti Luthfan ini... Semoga Allah selalu memudahkan jalan Luthfan ya Bund.. ^^ Seneng baca ceritanya...
BalasHapusAamiin Ya Rabbal Alamiin
HapusHarapan dan doa yang sama untuk Dzaky.
Subhanallah, wal hamdulillah.
BalasHapusSampaikan salam saya untuk, Mas Luthfan, Mbak.
Wa'alaikumsalam.
HapusSyukron, Abi...
Semoga kapan2 bisa jumpa di sawangan.
Semoga semua harapan dan impian itu terwujud menjadi indah ya Mas Luthfan... Aamiin... :)
BalasHapusSaluuut Bunda sama Mas Luthfan... sangat bijak dan dewasa sekali cara berpikir dan bertindaknya... *Siapa dulu donk Ayah Bundanya... :)
Aamiin...
HapusAlhadulillah, semua atas ijin Alloh, mas Awan.
Trimakasih ya.
Subhanallah .. terharu .... moga istiqomah ya mas Luthfan
BalasHapusInsya Alloh, tante Niar...
HapusMakasih.
Aamiin .. semoga harapannya terkabul ya mbak :)
BalasHapusIya, itu harapan kami semua. Insya Alloh.
HapusPesan untuk Luthfan:
BalasHapusmencari ilmu lebih mudah dibanding menjaga, merawat, mempergunakan dan membagikannya.
ilmu bisa menjadi pedang bermata dua, jika tidak pandai menjaganya bisa menggelincirnya. Tetaplah menjadi Luthfan yang rendah hati dan bersabar hati.
Trima kasih untuk pesannya, mas Insan. Insya Alloh disampaikan ke Luthfan. Semoga Luthfan bisa mengamalkan ilmunya dengan baik dan benar.
HapusLuar biasa pencapaian Mas Luthfan, dilimpahi berkat untuk melimpahkannya kepada yang lain. Keteladanan ayah bundanya mewujud dalam diri putranda. Salam hangat kami Jeng Niken
BalasHapusAlhamdulillah, mbak Prih. Walau tetap dengan khas remaja yang bergejolak, Luthfan masih bisa mengisi hari2nya dengan kegiatan positif.
HapusKuat ilmu dan fisiknya. Kuat ilmu disini terutama ilmu keIslaman. Agar bisa menjadi imam yang baik dan benar untuk keluarga dan umat.
BalasHapusada yang bilang : dibalik lelaki yang sukses ada wanita yang hebat. ada juga yang bilang, anak istimewa untuk orangtua yang istimewa. buat luthfan, dia menjadi istimewa karena punya orang tua yang hebat. terutama punya ibu yang benar benar bisa menjadi ibu yang baik. kalau di Indonesia semua ibu seperti bunda, maka semua anak mungkin akan jadi seperti Luthfan. sukses untuk Luthfan,
BalasHapusWah...wah... Ini komen apa ya? Mendadak sesek nih baju. Hihihi...
HapusAlhamdulillah, mas Ridwan. Alloh memberikan titipan anak-anak yang manis dan baik. Bersyukur sekali, senakal2nya mereka masih bisa dinasehati. Semoga Alloh senantiasa memberikan bimbinganNya kepada kita semua.
Semoga diistoqomahkan jalannya dek Luthfan.. karena bakal menjadi imam :)
BalasHapusAamiin Ya Rabb...
HapusMakasih kak Ayu :)
Mamas Luthfan memang panutan yang good buat adek2nya... selalu salut dengn semua prestasi2 Mamas Luthfan... kalau kak raninya malah prestasi absen om jas putih hahahahaha
BalasHapus*terbar senyum ke Bunda :)
Luthfan tetap anak remaja biasa yang juga punya khasnya sendiri. Tapi bunda memang bersyukur, mamas bisa menyalurkan energinya utk hal positif.
Hapus*bunda klepek2 kena tebar senyumnya Rani
Ini proses pendewaasaan yang bagus, sejak muda menjadi anak yang memberi ilmu bermanfaat bagi orang lain.. semoga masuk remaja yang berada di naungan Allah kelak ^^
BalasHapusAamiin... Seperti mas Wahyu yang selalu menulis hal2 bermanfaat dan penuh keilmuan.
Hapusmas lutfan luar biasa bun, didukung terus bun. Dan yang soal ngajar ngaji itu, kayaknya bakal ada ustad terkenal yg kesindir ni, hehe....
BalasHapusBunda pasti mendukung hal baik dari anak-anak.
HapusSoal kesindir... Tak ada maksud untuk begitu. Hehehe...
Kalimah itu ada dalam Baqarah ayat 274 dan juga sesuai ama sebuah hadits dari Muslim:
BalasHapus"Mu'min yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mu'min yang
lemah … " (HR. Muslim).
Semoga Mamas Luthfan menjadi seperti apa yang diharapkan Bunda dan kita semua! Aamiin ... :-)
Benar banget Andy... Bunda ambil dari Albaqarah 274. Begitulah pemimpin yang diharapkan dalam Islam. Kuat fisik dan ilmu terutama ilmu agama.
HapusAamiin Ya Rabb.
sebuah anugrah dan kebahagiaan dipagi hari itu namanya, aaaaamiiiiin semoga diusia yang baru 17 ini, menjadi moment penting bagi putranya yang ganteng itu dalammeniti hidup dan kehidupan dimasa yang akan datang.
BalasHapusSebuah tahapan dalam perkembangan remaja saya. Harapan kami, Luthfan bisa menghadapi sekolah kehidupannya dgn baik dan naik kelas.
HapusSubhanallah..speechless saya Bun
BalasHapusSemoga keberkahan selalu bersama Bunda dan keluarga. Aamiin.
Doa yang sama buat mbak Esti dan keluarga.
HapusAamiin Ya Rabb.
Assalamu 'alaikum wr. wb. bundaku syng
BalasHapusmasyaAllah, salut buat adik lutfhan, semoga barokah ilmu dan amalannya dek, salut buat bunda, telah mendidik dengan baik dan bijak, suatu kebanggan dari seorang anak kepada orangtuanya....
salam sayang dan rindu dariku....
Wa'alaikumsalam warahmatullohi wabarakatuh,
HapusAlhamdulillah semua atas ijin Alloh. Semoga Alloh selalu memberikan petunjukNya kepada kita semua, ya Neni.
Salut Mbak Niken...punya buah hati yg selalu jadi cahaya keluarga dan orang lain...Subhanallah :)
BalasHapusTerima kasih, mbak Lies. Semoga anak-anak kita bisa menjadi orang yang bermanfaat buat sesama dan agama.
HapusMenurut saya, tidak mengapa kita mendpat gaji dr usaha kita mengajarkan al-qur'an atau ilmu agama krn tdk termasuk dlm kategori "menjual ayat".
BalasHapusDr yg pernah saya pelajari, "menjual ayat" itu memiliki mksud menukar ayat atau mengatakan sesuatu dari Allah, pdhal sebenarnya bukan. Jd misalnya hukumnya jelas2 haram, namun krn ada kepentingan dia di situ, lalu dipelintir sehingga hukumnya tampak tdk haram lagi. Wallahu a'lam.
Btw, salut dg pengajaran ibu. Mudah-mudahan ilmu yg diajarkan menjadi amalan jariyah.
Aamiin.
HapusBtw, ijin follow yah.
Trimakasih sudah difollow, kunjungan balasan segera meluncur.
HapusTurut bahagia mendengar beritanya bunda :D
BalasHapusIzin follow ya
Alhamdulillah, terima kasih Rhaka...
HapusKunjungan balasan segera ya...
wah seneng yah
BalasHapusbuah hati bunda yang paling istimewa
BalasHapusDahsyat...subhanllah.....
BalasHapus