Mengenali sifat dan perilaku masing-masing anak, sebagai ibu rasanya seperti harus bisa menjadi psikolog keluarga. Bagaimana bersikap kepada anak yang satu tentu saja berbeda dengan anak yang lain, apalagi dengan usia dan perbedaan laki-laki dan perempuan. Pada intinya, sebagai orang tua tentu saja aku mencintai semua anak-anakku.
Hilman Zata Amani adalah anakku yang nomor tiga. Laki-laki, sekolah kelas 6 SD. Kami sekeluarga sepakat bahwa Hilman mempunyai sifat paling unik dibandingkan saudara-saudaranya. Dengan Luthfan yang satu-satunya saudara laki-laki, amat beda sekali segalanya. Apalagi dengan Astri, Fanni ataupun Kayla. Memahami sifatnya adalah hal yang paling sulit. Banyak hal yang bila aku terapkan kepada saudara-saudaranya yang lain bisa berlaku, tapi pada Hilman tidak. Aku harus mencari cara lain untuk menerapkan sebuah aturan, atau hal baru kepadanya untuk membuat hasil yang kurang lebih sama dengan saudara-saudaranya.
Seru dan makin menantang rasanya tugasku sebagai seorang bunda dengan hal-hal tersebut. Perlu kreatifitas sambil tetap memperhatikan perasaan anak-anak semua. Tidak selamanya aku berhasil. Kadang terjadi juga kesalahan dalam bersikap yang membuat Hilman sedih dan kecewa. Aku bahkan pernah memeluknya sambil menangis minta maaf atas kelalaian yang aku buat. Hilman hanya mengangguk-angguk tanda memaafkanku sambil menghapus air matanya.
Hilman anak yang kreatif. Dia suka memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat apa saja yang melintas dalam ingatannya. Walau belumlah hal-hal yang luar biasa, tapi buat kami apa yang dibuatnya adalah sebuah kemampuan yang besar yang terpendam pada dirinya. Semoga aku dan ayahnya bisa mengarahkannya dengan baik supaya kemampuan Hilman bisa berkembang.
Belakangan, Hilman suka sekali membuat berbagai jenis senjata dari kertas bekas yang digulung-gulung. Awalnya, Hilman minta dibelikan tembak-tembakan yang berpeluru bulat-bulat kecil. Aku tidak membelikannya karena kuatir kena saudaranya atau benda-benda lain di rumah. Ternyata hal itu malah memancing kreatifitasnya untuk membuat sendiri tembakan.
Bahannya adalah:
Kertas HVS bekas, sedotan, cotton bud, karet dan isolasi.
Dan inilah beberapa karya Hilman:
Proses membuatnya:
Ambil 3 lembar kertas kemudian gulung kecil dan padat. Bentuk dan relatkan dengan isolasi, kemudian dikencangkan dengan karet. Sedotan dan cotton bud digunakan sebagai senjata jadi tidak sakit kalau kena orang.
Walau kelihatannya sederhana, tapi daya lontar semua senjata-senjata itu cukup jauh dan keras. Kalau senjata diganti benda tajam, bisa bahaya loh. Hilman juga membuat video bagaimana memainkan salah satu tembakan buatannya. Semoga bisa disetel nih videonya.
Nah, Hilman anakku... semoga makin kreatif dalam berkarya ya. Bunda senang lihat Hilman rajin memanfaatkan barang-barang bekas yang ada untuk dibuat menjadi sesuatu.
Dunia kreatif selalu dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat dari orang lain untuk lebih bermanfaat dengan pengembangannya secara inovasi.
BalasHapusSalam wisata
Betul mas Indra, nggak sangka Hilman terpikir membuat senjata-senjata itu. Lumayan buat mengisi waktu puasanya.
HapusSalam kembali.
Hayo Hilman digali lagi kreatifitasnya... tapi jangan senjata gitu ah.. takut liatnya
BalasHapusAku juga pernah bilang gitu mas. Coba buat yang selain senjata. Tapi Hilman bilang sedang penasaran sama senjata. Nantilah buat bentuk lain.
HapusBisa belajar bareng mas Devon ya. Beberapa hal ada kemiripan dengan bidang Devon.
Kreatifnya Hilman, mewujudkan imajinasi melalui keteknikannya. Setiap putra/i sekandungpun tercipta sebagai pribadi yang unik ya Jeng Niken. Salam
BalasHapusIya mbak Prih. Anak-anak punya bakat dan minat sendiri2. Tinggal mengarahkannya saja.
HapusSalam kembali.
wow...kalo di makassar..itu bisa dipake buat perang antar kelompok, peluru senjata berupa busur dan pestol diganti dengan anak panah dari baja...jadi senjata mengerikan dan mematikan...
BalasHapusWiiih, sereeem. Jangan aah. Ini cuma buat seneng2 Hilman ajah. Semoga tak ada lagi perang antar kelompok di sana.
Hapuskalo sy disuruh buat mainan kaya' gitu pasti deh ga bisa, orang nilai pelajaran keterampilan jelek mulu hehe...
BalasHapuschayooo hilman ^_^
*kemaneajenihbarukelihatan*
Laah sama dong mas. Bundanya juga bisanya bantu isolasi aja kok. "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮
HapusAda aja kok mas Topics. Makasih ya.
Ini Hilman memang kreatif, Bund. . .
BalasHapusApalagi menggunakan cutton bud ini, inovasi juga lho. Supaya tidak sakit saat dipanah nanti. :)
Sepertinya Hilman berhati2 sekali kuatir kalau akan mengenai Fanni. Jadi dia pilih cotton bud buat ujung anak panahnya.
HapusHilman kreatif banget mbak, aku kasih lihat pascal ya postingan ini siapa tau dia mau buat juga
BalasHapusWah, dengan senang hati silahkan, mbak Lidya.
HapusHehe.. Sbenernya kemarin sekalian pengen minta dibuatin hasil karya Hilman! Tapi entar deh gue bikin sendiri, dah ada tutornya ini kan?
BalasHapusDan bahan2nya bakalan lebih ekstrim dan eksplosif! Bhahaha
Eh, belum jadi buat tutornya. Kemaren udah coba rekam tapi jelek hasilnya.
HapusJangan buat deh Eksak. Bisa gawat ntar, ngalahin teroris. "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮
Ya udah deh daripada jadi teroris mending gue minta maap lair batin aja pada Bunda skelurga! Maap juga karna lebaran ini anakmu gak pulang! Hiks
Hapushehehe... dijewer aja kalau lama nggak pulang-pulang.
HapusWah salut banget utk Hilman... aku suka sekali anak2 yang kreatif spt Hilman ini.
BalasHapusIndonesia membutuhkan generasi muda yg kreatif spt itu.
Ayo Hilman... teruslah berkreasi.
Semoga Hilman bisa berkreasi dengan bentuk lain.
HapusTerima kasih ya.
kreatif, deh, Hilman. Top! :)
BalasHapusTerima kasih tante Myra :)
HapusWah hebat Hilman, kreatif sekali... :-)
BalasHapusAlhamdulillah. Semoga Hilman bisa membuat model-model yang lain. Dan semoga anak-anak kita selalu bisa memanfaatkan tiap tahap perkembangan usianya dengan baik.
Hapusmemang setiap anak punya keistimewaan tersendiri ya, Mbak. Beruntunglah anak-anak yang memiliki orang tua yang bisa memahami keunikan setiap anak2nya. Sayangnya, tidak semua orang tua punya kesabaran dan ketelatenan dalam menyelami dan memahami setiap anak-anaknya.
BalasHapusHilman, berbahagialah kamu sayang, punya bunda dan ayah yang senantiasa berusaha untuk memahami, mengerti dan mendukungmu. Semoga makin kreatif ya, Nak.
Mbaaaak, udh bikin kue lebaran belum nih?
Hai mbak Al? Dimana nih sekarang?
HapusAku nggak buat kue lebaran ah. Sibuk sama hal lain ajah :)
Walau belum maksimal, kami akan berusaha mensupport Hilman.
Trims ya mbak :)
permainannya aman lagi. Perlu dikembangkan nih bakatnya. Apalagi bisa memanfaatkan bahan limbah. Ancung jempol deh !
BalasHapusMakin banyak model senjata yang Hilman buat. Sekarang ayahnya sering bawa kertas bekas dr kantor buat dipakai Hilman.
Hapushilman kreatif banget :)
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih mbak Nathalia
Hapustantangan yang indah bisa mendidik dan menyaksikan anaknya berkreasi, apalagi kreasinya make barang bekas, sesuatu banget tuh....selain juga ngirit uang beli mainannya...
BalasHapus#De' Hilman....lanjutkan aksi kreatifitasmu n'duk
Memang Hilman jarang minta mainan. Buat dia mainan itu ya melipat, menggunting, memotong, menempel dsb.
Hapusasik banget yah....kenapa anak2 ngga sama Hilman sih?
HapusSemoga makin byk anak2 kreatif bahkan lebih berinovasi.
Hapusmasih suasana lebaran khan,
BalasHapusjadi nggak apa2 kan kalo aku mohon dimaaafkan lahir batin kalau aku ada salah dan khilaf selama ini,
back to zero again...sambil nyari ketupat....salam :-)
Semoga tetetp zero ya mas Hari :)
Hapuswuih mulai sekarang saya panggil Hilman si Macgyver aja deh
BalasHapusHihihi... harus lebih jago dari om Macgyfer
HapusFilm Mekgiver ini keren ya. Wajahnya si mekgiver mirip Richard Marx ya hehiehiee. Penyanyi bule yang lagunya right here waiting tu
BalasHapusAiihh.. pak Asep penggemar Richard Marx rupanya.
Hapusmasih blum ada yang gres ya Bun.. lagi sibukkah? atau jangan-jangan udah jadi juragan panah nih
BalasHapusBelum ada nih mas Lozz. Kok rada mentok nih belakangan ini.
Hapuslampion
BalasHapusmampir nih gan...
Makasih mampirnya.
Hapushilman anaknya kreatif juga ya...yang penting kreatifitasnya jangan disalah gunakan
BalasHapusInsya Allah hanya buat kesenangan saja kok kakak... Hilman tau batasannya.
HapusWah, bisa untuk berburu lalat dan nyamuk nich...
BalasHapusLengkap ada tutorialnya segala.
Perlu segera dipatenkan
Lalat dan nyamuk kecepatan terbangnya lebih wus..wusss... dari pada pelurunya Hilman. hehehe...
Hapus